Pernah gak kamu buka produk di website atau Instagram, tapi gak jadi beli — lalu tiba-tiba lihat iklan produk itu terus muncul ke kamu?
Nah, itu namanya retargeting ads.

Retargeting adalah strategi ajaib dalam digital marketing karena:

  • Mengincar orang yang sudah kenal brand kamu

  • Membangun kepercayaan lebih cepat

  • Meningkatkan konversi berkali lipat

  • Bisa menyusul pembeli yang kabur hanya karena lupa atau ragu

Dalam artikel ini kamu akan belajar:

  • Apa itu retargeting dan kenapa sangat penting

  • Jenis retargeting yang paling umum

  • Cara setup retargeting di Facebook & Instagram

  • Studi kasus: dari traffic ke closing

  • Kesalahan umum dan cara menghindarinya


🔍 Apa Itu Retargeting Ads?

Retargeting Ads adalah iklan yang menargetkan ulang orang-orang yang:

  • Sudah mengunjungi website atau landing page kamu

  • Sudah klik iklan sebelumnya

  • Sudah add to cart tapi belum checkout

  • Sudah interaksi (like, comment, DM) di media sosial

Tujuannya: mengubah mereka dari “penasaran” jadi “pembeli”.


🔁 2 Jenis Retargeting yang Paling Umum

1. Retargeting Website Visitors

– Menggunakan Facebook Pixel atau TikTok Pixel
– Menyimpan data pengunjung yang masuk ke website kamu
– Kamu bisa retarget orang yang:

  • Hanya lihat halaman produk

  • Tambah ke keranjang tapi gak bayar

  • Lihat konten edukasi tapi belum daftar

2. Retargeting Interaksi Sosial

– Menarget orang yang:

  • Nonton video di Instagram

  • Like / komen / simpan postingan

  • Kirim DM tapi gak follow-up

Retargeting ini gak butuh website. Cukup punya konten iklan yang punya engagement tinggi.


🚀 Cara Setting Retargeting di Facebook Ads

✅ 1. Pasang Facebook Pixel

  • Buat Pixel di Events Manager

  • Pasang ke website via Google Tag Manager / langsung ke HTML

  • Tes pakai Facebook Pixel Helper (plugin Chrome)

✅ 2. Buat Custom Audience

Masuk ke Audiences
→ Pilih “Custom Audience”
→ Pilih sumber:

  • Website traffic

  • Engagement Instagram/Facebook

  • Customer list (email/nomor WA)

✅ 3. Buat Campaign Baru

  • Objective: Conversions / Messages

  • Di bagian audience, pilih custom audience yang sudah kamu buat

  • Kontennya bisa lebih “hard selling” karena mereka sudah kenal


💡 Contoh Strategi Funnel Retargeting

Tahap Konten Tujuan
Awareness Video edukasi Menarik perhatian
Consideration Iklan testimoni / portofolio Bangun kepercayaan
Retargeting Promo terbatas + CTA kuat Closing penjualan

Contoh Copy Retargeting:

“Masih kepikiran produk ini? Hari ini kami kasih diskon 10% buat kamu yang klik iklan ini sekarang.”
CTA: “Pesan Sekarang”


📊 Studi Kasus Mini

Bisnis: Jasa Landing Page
Langkah:

  • Jalankan iklan edukasi: “Kenapa landing page penting”

  • Setelah 3 hari, retarget yang nonton video >50%

  • Iklan ke-2: “Contoh landing page yang berhasil closing Rp100jt”

  • Iklan ke-3 (retargeting): “Diskon 20% untuk pembuatan landing page minggu ini!”

Hasil:

  • CTR meningkat 3x

  • Biaya per lead turun 40%

  • Closing naik dari 2 jadi 6 dalam 10 hari


⚠️ Kesalahan Umum Retargeting

  1. Semua orang langsung ditarget lagi
    ➤ Filter yang lebih spesifik jauh lebih efisien (misal hanya yang buka halaman pricing)

  2. Retargeting terlalu cepat
    ➤ Biarkan delay 1–3 hari agar calon pembeli gak merasa dikejar

  3. Konten retarget sama persis dengan iklan pertama
    ➤ Harus berbeda, lebih intens, lebih meyakinkan

  4. Tidak diukur hasilnya (no tracking)
    ➤ Gunakan UTM, pixel, dan tracking WA / CRM


🧾 Kesimpulan

Retargeting adalah senjata rahasia digital marketer.
Dengan iklan retargeting, kamu tidak perlu mencari orang baru terus-terusan — cukup ajak kembali mereka yang sudah pernah tertarik.

  • Cocok untuk semua jenis bisnis

  • Lebih hemat biaya dibanding cold traffic

  • Bisa di-setup hanya dalam waktu 1–2 jam

  • Memberikan ROAS (return on ad spend) terbaik

Jangan buang pengunjung yang sudah penasaran. Retarget, dan buat mereka beli!


❓FAQ – Retargeting Ads

Q: Perlu punya website dulu buat bisa retargeting?
A: Tidak. Kamu bisa retarget orang yang interaksi di Instagram/Facebook saja.

Q: Apakah bisa retarget orang yang klik link WhatsApp?
A: Ya, tapi kamu butuh tool tambahan seperti WA Pixel atau CRM seperti SleekFlow.

Q: Retargeting bisa untuk TikTok juga?
A: Bisa, tapi kamu harus pasang TikTok Pixel di website-mu terlebih dulu.

Q: Berapa lama sebaiknya jeda dari iklan pertama ke retargeting?
A: Idealnya 1–3 hari, agar tidak terlalu agresif.